Pengolahan lindi sebagian besar TPA di Indonesia, masih menggunakan teknologi sistem kolam, yaitu menggunakan kolam penampung, kolam anaerobik, kolam aerobik, kolam stabilisasi, dan dilanjutkan dengan menggunakan wet land. Kelemahan teknologi tersebut adalah waktu tinggal yang relatif lama yakni antara 30 – 50 hari, sehingga bangunan kolam membutuhkan lahan yang cukup luas. Selain itu hasil olahan lindi masih di atas baku mutu yang diijinkan untuk dibuang ke badan lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu alternatif adalah pengolahan lindi dengan menggunakan kombinasi proses biofilter anaerob–aerob dan denitrifikasi. Dengan teknologi tersebut diharapkan mampu mempersingkat waktu tinggal, sehingga lahan yang diperlukan untuk pengolahan lindi tidak terlalu luas. Hasil olahan lindi juga diharapkan dapat memenuhi baku mutu yang diijinkan untuk dibuang ke lingkungan.
LATAR BELAKANG :
Masalah lingkungan utama di lokasi
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah adalah infiltrasi air lindi dan
selanjutnya akan mencemari tanah dan akuifer sekitarnya. Perbaikan di bidang
teknologi TPA ditujukan untuk mengurangi produksi air indi, pengumpulan dan
pengolahan air lindi sebelum dibuang ke perairan umum . Oleh karena itu, perlu
mengembangkan pilihan opsi yang dapat diandalkan serta berkelanjutan dalam hal
pegelolaan serta pengolahan air lindi yang efektif. Di dalam merancang sistem
pengolahan air lindi maka prosesnya harus dapat mengolah air lindi yang berasal
dari TPA untuk perioda yang lama.
DESKRIPSI PROGRAM :
Penanganan limbah cair ( air lindi ) pada TPA di olah menjadi cairan yang aman bagi lingkungan dan unsur mahluk hidup lainya dalam hal ini adalah dengan menggunakan produk organic P2O dari PT KHANSA CITRA BUANA yang di rancang khusus untuk mengolah air lindi menjadi layak di buang ke masarakat dan juga bisa di jadikan sebagai POC pupuk organic cair dari hasil teknologi pengolahan air lindi.
PENELITIAN :
Air lindi atau leachate adalah suatu
cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan pada timbunan sampah. Cairan
ini sangat berbahaya karena mengandung konsentrasi senyawa organik maupun
senyawa anorganik tinggi, yang terbentuk dalam landfill akibat adanya air hujan
yang masuk ke dalamnya. Selain itu, air lindi juga dapat mengandung unsur
logam, yaitu Zn (seng) dan Hg (raksa). Dalam kehidupan sehari-hari, air lindi
dapat dianalogikan seperti seduhan teh yang membawa materi tersuspensi dan
terlarut dari produk degradasi sampah. Air lindi dapat diproses menjadi biogas
dan pupuk cair. Hal ini disebabkan karena air tersebut mengandung berbagai
macam bahan organik, yaitu nitrat dan mineral.
METODE PANANGANAN AIR LINDI
Proses penanganan air lindi dengan
teknologi micro organic PT KHANSA CITRA BUANA adalah melalui proses uji materi
pada air lindi , proses pengujian di lakukan beberapa tahap dan metode yang
berbeda dengan tujuan untuk mendapatkan hasil pengolahan secara maksimal :
UP METODE I
a) MEMISAHKAN UNSUR LOGAM PADA AIR LINDI
Penggunaan bahan micro organic yang di formulasi oleh PT KHANSA CITRA BUANA dari proses uji materi air lindi menghasilkan pemisahan antara unsur air dan unsur logam.
Dengan cara memisahkan unsur logam maka akan terjadi penurunan kadar Fe, Mn, Mo, Ni,Cr, Zn dan Cu dimana unsur logam menjadi residue bouksit.
b) NETRALISASI PH AIR
Proses netralisasi pada air lindi adalah menjadikan air lindi menjadi layak untuk di buang atau tidak berbahaya bagi lingkungan dengan PH air normal 6- 7 , proses netralisasi dilakukan dengan bio micro organic formulasi P2O dengan menambahkan H2O ( air )kedalam lindi yang sudah di proses pemisahan unsur logam
c) FILTRASI ( filterisasi / penjernihan )
Proses penjernihan di lakukan dengan cara pemanfaatan bahan organic untuk mendapatkan kondisi air yang baik dengan tidak menambahkan nahan kimia
Penggunaan bahan micro organic yang di formulasi oleh PT KHANSA CITRA BUANA dari proses uji materi air lindi menghasilkan pemisahan antara unsur air dan unsur logam.
Dengan cara memisahkan unsur logam maka akan terjadi penurunan kadar Fe, Mn, Mo, Ni,Cr, Zn dan Cu dimana unsur logam menjadi residue bouksit.
b) NETRALISASI PH AIR
Proses netralisasi pada air lindi adalah menjadikan air lindi menjadi layak untuk di buang atau tidak berbahaya bagi lingkungan dengan PH air normal 6- 7 , proses netralisasi dilakukan dengan bio micro organic formulasi P2O dengan menambahkan H2O ( air )kedalam lindi yang sudah di proses pemisahan unsur logam
c) FILTRASI ( filterisasi / penjernihan )
Proses penjernihan di lakukan dengan cara pemanfaatan bahan organic untuk mendapatkan kondisi air yang baik dengan tidak menambahkan nahan kimia
METODE II
Pengolahan air lindi dengan metode formulasi P2O mencadi POC ( pupuk cair organic ) adalah solusi ke 2 untuk mendapatkan asas manfaat pada pengolahan air lindi dengan harapan bisa membantu para petani mendapatkan pupuk dengan harga yang sangat murah ,
POC dengan formulasi P2O adalah dengan cara menambahkan beberapa unsur micro organic untuk mendapatkan komposisi yang tepat sehingga hasil POC sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh tanaman / peternakan / perikanan
Berikut beberapa Maanfaat pengolahan air lindi menjadi POC :
a. Sebagai pupuk organic cair pada pertanian
b. Sebagai nutrisi pada campuran pakan ternak
c. Sebagai bio organic pada campuran pakan ikan dll
Dalam pelaksanaan metode ini adalah pengolahan air lindi di berikan formulasi P2O ( formula organic khusus yang di buat oleh pt khansa citra buana ) .
Dari hasil Analisa dan uji materi bahan baku ( air lindi ) maka di dapatkan rumus teori kompos organic dimana air lindi banyak mengamndung unsur micro organisme yang bisa di manfaatkan sebagai bahan pupuk cair ( POC )
METOLDE III
Penyiraman formulasi organic P2O pada area penampungan akhir samapah dengan tujuan untuk mengurai / netralisasi micro organisme pathogen ecoli dan samolea yang dapat menimbulkan efek berbahaya bagi lingkungan sekitar diantaranyanya adalah :
o Bau yang sangat menyengat
o Pohon kering / mati
o Ikan mati
o Dll
Dalam penerapan tehnik pengolahan air lindi , tahapan metode III dilaksanakan beriringan sebelum di lakukan metode I dan II dengan harapan pada saat proses pekerjaan di mulai pada I dan II di laksanakan air lindi yang mengalir sudah dalam kondisi netral dengan di masukkan unsur micro formulasi P2O sehingga tidak mengurangi jumlah mutu saat pengolahan dan juga untuk mempermudah penguraian bakteri secara cepat dan merata.